PENGERTIAN DATA NOMINAL
(PENERAPAN DATA NOMINAL DALAM
PENELITIAN MAHASISWA)
Data nominal menurut Moh, Nazir adalah ukuran yang paling
sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai
label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan dan peringkat apapun. Data nominal
merupakan data kontinum dan tidak memiliki urutan. Ciri-ciri lain data nominal
adalah ia hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit saja.
Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan
skala nominal. Menurut beberapa penulis, diantaranya adalah Sugiono, alat
analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametik yang digunakan untuk
data nominal adalah Coefisien Contingensi yang memerlukan rumus Chi Square (X2).
Data Nominal ® Chi Square (X2)
Uji Chi Squares untuk perbedaan dalam data nominal
Contoh Soal
Sebuah Lembaga Penelitian ingin mengetahui kualitas mengajar
3 orang Dosen, yakni Dosen A yang berasal dari Dayak, Dosen B yang berasal dari
Bugis, dan Dosen C yang berasal dar Badui di sebuah perguruan tinggi. Untuk
mengetahui apakah ke tiga Dosen itu mempunyai perbedaan kualitas mengajar
ataukah tidak, maka di lakukan suatu pengujian. Dari Dosen “A” diambil sampel
sebanyak 80 mahasiswa, tenyata yang gagal sebanyak 10 orang mahasiswa. Dari
Dosen “B” diambil sampel sebanyak 100 mahasiswa, ternyata yang gagal 12
orang mahasiswa. Dan dari Dosen “C”, diambil sampel sebanyak 80 orang ternyata
yang gagal 8 orang mahasiswa.
Dari data di atas, apakah perbedaan jumlah mahasiswa yang
tidak lulus dari ke-tiga Dosen itu signifikan? Gunakan alpha 5 % !
Penyelesaian
Ho
|
:
|
Tidak
ada perbedaan jumlah mahasiswa yang gagal diantara ke tiga Dosen
tersebut.
|
Ha
|
:
|
Paling
sedikit ada dua Dosen yang berbeda
|
Menghitung harga frekuensi harapan :
Dosen
Hasil
|
A
|
B
|
C
|
Jumlah
|
Gagal
(R) (G)
Lulus (B) (L)
|
10
70
|
12
88
|
8
72
|
30
230
|
Jumlah
|
80
|
100
|
80
|
260
|
Untuk sel RA (GA)
30 X 80
fh : ————— = 9,32
260
Untuk sel BA (LA)
230 X 80
fh : ————— = 70,77
260
Untuk sel RB (GB)
30 X 100
fh = ————— = 11,54
260
Untuk sel BB (LB)
230 X 100
fh = —————- = 88,46
260
Untuk sel RC (GC)
30 X 80
fh = ————— = 9,23
260
Untuk sel BC (LC)
230 X 80
fh = ————— = 70,77
260
Selain menggunakan cara di atas, frekuensi yang diharapkan
bisa juga di hitung melalui aturan proporsi sebagai berikut :
X1 +
X2 + X3 + … Xn
P = ———————————— =
n1
+ n2 + n3 + … n
10 + 12
+ 8
P = ———————————— =
0,115
80
+ 100 + 80
Jadi banyaknya mahasiswa gagal yang diharapkan (frekuensi
yang diharapkan) dari ke tiga Dosen tersebut adalah :
Dosen A = 80 X
0,115 = 9,2
Dosen B = 100 X
0,115 = 11,5
Dosen C = 80 X
0,115 = 9,2
Sedangkan banyaknya mahasiswa yang lulus yang diharapkan
dari ke tiga Dosen tersebut adalah :
Dosen A = 80 –
9,2 = 70,8
Dosen C = 80 –
9,2 = 70,8
Dosen B = 100 –
11,5 = 88,5
Berdasarkan harga fo dan fh di
atas, maka dapat di hitung harga X2 sebagai berikut :
Hasil Dosen
|
Fo
|
fh
|
Fo –
fh
|
(fo – fh)2
|
(fo – fh)2
————
fh
|
Gagal
A
Gagal B
Gagal C
Lulus A
Lulus B
Lulus C
|
10
12
8
70
88
72
|
9,23
11,54
9,23
70,77
88,46
70,77
|
0,77
0,46
-1,23
-0,77
-0,46
-0,77
|
0-5929
0,2116
1,5129
0,592
0,2116
0,5929
|
0,064
0,018
0,164
0,008
0,002
0,008
|
Jumlah
|
260
|
260,000
|
|
X2
|
0,264
|
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan tersebut, besarnya harga X2
hitung = 0,264. Dengan menggunakan derajat kebebasan df = k – 1 = 2
— > 3 – 1 = 2 dan alpha 0,05 diperoleh harga X2
Tabel sebesar 5,99. Karena harga X2 hitung < dari X2
tabel, maka Ho di terima. Artinya bahwa tidak ada beda yang signifikan mengenai
banyaknya mahasiswa yang gagal dari ke tiga dosen tersebut. Atau dengan kata
lain ke tiga dosen itu mempunyai kualitas mengajar yang sama…….
0 komentar:
Posting Komentar