Kamis, 03 Mei 2012

sejarah Masa Dinasti Abbasiyah





BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Dinasti Abbasiyah  merupakan dinasti islam yang paling berhasil dalam mengembangkan peradaban islam.
Para ahli sejarah tidak meragukan hasil kerja para pakar pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban islam.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah dan perkembangan ilmu  serta kemajuan dinasti abbasiyah dalam  bidang social budaya, politik dan militer pada masa dinasti Abbasiyah dan kami juga akan membahas faktor-faktor penyebab kehancuran dinasti Abbasiyah pada masa itu.


  1. Rumusan Masalah
a.       Bagaimana sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah
b.      Bagaimana perkembangan ilmu pengetehuan pada masa dinasti Abbasiyah
c.       Bagaimana kemajuan Dinasti Ababsiyah dalam bidang sosisl budaya
d.      Bagaimana kemajuan Dinasti abbasiyah dalam bidang politik dan militer
e.       Apa faktor yang menyebabkan kehancuran dinasti Abbasiyah pada masa itu







                                                              
                                                               BAB II
PEMBAHASAN

  1. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Berdirinya bani abbasiyah dikarenakan pada masa pemerintahan bani umaiyyah pada khalifah hisyam ibnu abdi al malik muncullah tantangan berat bagi pemeriontahan bani umaiyyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan bani hasyim yang dipelopori keturunan Al Abbas Ibnu Abdi al Muthalib. Gerakan ini menghimpun:
    1. Bani alawiyah pemimpinnya abu salam
    2. Bani Abbasiyah pemimpinnya ibrahim al-alman
    3. Keturunan bangsa Persia pemimpinnya Abu Muslim al-khurasany, mereka memusatkan kegiatannya di hurasan.

Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari golongan syiah dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan bani Umaiyyah. Pada waktu itu ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Umaiyyah lemah dan membawanya kepada kehancuran, akhirnya pada tahun 132 hijriyah (750M) tumbanglah daulah Umaiyyah dengan terbunuhnya khalifah terakhir yaitu marwan bin Muhammad dan pada tahun itu berdirilah kekuasan dinasti bani Abbas atau khalifah abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini keturunan al-abbas paman nabi Muhammad SAW, dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah ibnu al-abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang dari tahun 132H sampai dengan 656H.[1] Selama berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan polotik, sosial dan budaya.


  1. Perkembangan Ilmu pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu dinasti islam yang sangat peduli dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan. Upaya ini mendapat tanggapan yang sangat baik dari para ilmuwan. Sebab pemerintahan dinasti abbasiyah telah menyiapkan segalanya untuk kepentingan tersebut. Diantara fasilitas yang diberikan adalah pembangunan pusat-pusat riset dan terjemah seperti baitul hikmah, majelis munadjarah dan pusat-pusat study lainnya.
Bidang-bidang ilmu pengetahuan umum yang berkembang antara lain ilmu filsafat, ilmu kalam, ilmu kedokteran, ilmu hisab. Selain ilmu pengetahuan umum dinasti Abbasiyah juga memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan keagamaan antara lain ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fikih dan ilmu tasawuf.

  1.  Kemajuan Dinasti Abbasiyah dalam Bidang Sosial Budaya
Sebagai sebuah dinasti, kekhalifahan bani Abbasiyah yang berkuasa lebih dari 5 abad, telah banyak memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban islam.[2]  Diantara kemajuan dalam bidang social budaya adalah terjadinya proses akulturasi dan asimilasi masyarakat. Keadaan social masyarakat yang majemuk itu membawa dampak positif dalam perkembangan dan kemajuan peradaban islam pada masa ini. Karena dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, dapat dipergunakan untuk memajukan bidang-bidang social budaya lainnya yang kemudian menjadi lambing bagi kemajuan bidang social budaya. Diantara kemajuan ilmu pengetahuan social budaya yang ada pada masa khalifah dinasti Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istanah, masjid, bangunan kota dll.


  1. Kemajuan di Bidang Politik dan Militer
Diantara perbedaan karakteristik yang paling mencolok antara pemerintah dinasti bani umayyah dengan dinasti bani Abbasiyah terletak pada orientasi kebijakan yang dikeluarkannya. Pemerintah dinasti bani umayyah orientasi kebijakan yang dikeluarkannya selalu pada upaya perluasan wilayah kekuasaannya. Sementara pemerintah dinasti bani abbasiyah lebih memfokuskan diri pada upaya  pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban islam, sehingga masa pemerintahan ini dikenal sebagai masa keemasan peradaban islam. Meskipun begitu, usaha untuk mempertahankan wilayah kekuasaan tetap merupakan hal penting yang harus dilakukan. Untuk tu, pemerintahan dinasti Abbasiya memperbaharui sistem politik pemerintahan dan tatanan kemilitera. Terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka pemerintah dinasti abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan yang di sebut diwanul jundi. Departemen inilah yang mengatur  semua yang berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan. Pembentukan lembaga ini di dasari atas kenyataan politik militer bahwa pada masa pemerintahan dinasti abbasiyah ,banyak terjadi pemberontakan dan bahkan beberapa wilayah berusaha memisahkan diri dari pemerintahan dinasti abbasiyah.


  1. Faktor Penyebab Kehancuran Dinasti Abbasiyah
Dalam penyebab kehancuran  Abbasiyah terdapat dua faktor penyebab kehancuran dinasti Abbasiyah, yaitu faktor internal dan eksternal.[3]
Faktor Internal
sebagaimana terlihat dalam periodisasi khalifah Abbasiyah, masa pengunduran dimulai sejak periode kedua, namun faktor penyebab kemunduran itu tidak datang secar tiba-tiba. Benih-benihnya terlihat pada periode pertama hanya karena khalifah pada periode ini sangat kuat sehingga benih-benih itu tidak sempat berkembang. Dalam sejarah kekuasaan bani Abbasaiyah terlihat bahwa apabila khalifah kuat, para menteri cenderunga berperan sebagi kepala pegawai sipil tetapi jika khaliah lemah mereka akan berkuasa mengatur roda pemerintahan.
Disamping kelemahan khalifah, banyak faktor lain yang menyebabkan khalifah abbasiyah menjadi mundur, masing-masing faktor tersebut saling berkaitaqn satu sama lain. Beberapa diantaranya yaitu sbb:
    1. Perebutan kekuasan dipusat pemerintahan
    2. Munculnya dinasti-dinasti kecil yang memeredekakan diri
    3. Kemerosotan perekonomian[4]
    4. Munculnya aliran-aliran sesat dan fanatisme keagamaa
Faktor Eksternal
Selain yang disebut diatas yang merupakan faktor-faktor internal kemunduran dan kehancuran khalifah bani abbasiyah ada pula faktor-faktor eksternal yang menyebabkan khalifah Abbasiyah lemah dan akhirnya hancur yaitu diantaranya:
1.      Perang salib
2.      Serangan Mongolia kenegeri

























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
v  Dinasti Abbasiyah berkuasa sejak tahun 132H-656H.
v  Bidang-bidang ilmu pengetahuan umum yang berkembang pada masa dinasti Abbasiyah yaitu ilmu filsafat, ilmu kalam, ilmu kedokteran, dan ilmu hisab.
Bidang-bidang ilmu pengetahuan keagamaan yang berkembang pada masa dinasti Abbasiyah yaitu ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fikih, dan ilmu tasawuf.
v  Kemajuan Dinasti Abbasiyah dalam Bidang Sosial Budaya
Diantara kemajuan dalam bidang social budaya adalah terjadinya proses akulturasi dan asimilasi masyarakat.dan Diantara kemajuan ilmu pengetahuan social budaya yang ada pada masa khalifah dinasti Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istanah, masjid, bangunan kota dll.
v  Kemajuan di Bidang Politik dan Militer
pemerintah dinasti bani ab pemerintahan dinasti Abbasiya memperbaharui sistem politik pemerintahan dan tatanan kemilitera. Terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka pemerintah dinasti abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan yang di sebut diwanul jundi. basiyah lebih memfokuskan diri pada upaya  pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban islam, sehingga masa pemerintahan ini dikenal sebagai masa keemasan peradaban islam, dan


v  .Faktor penyebab kehancuran dinasti Abbasiyah yaitu faktor internal: Perebutan kekuasan dipusat pemerintah, munculnya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri, kemerosotan perekonomian, dan munculnya aliran-aliran sesat dan fanatisme keaamaan.Faktor exsternal: perang salib dan serangan Mongolia kenegeri muslim serta berakhirna dinasti abassiyah.
























DAFTAR PUSTAKA

Munir, Amin Samsul. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : Hamzah
Musyrifah, Sunanto. 2004. Sejarah Krebudayaan Klasik. Jakarta:Prenada media
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:Rajawali Press.


[1] Abdurrahman masud, Sejarah islam ,2009, hlm. 183
[2] Assalabi, sejarah dan  kebudayaan  isalm, 1992, hlm. 78
[3] Dr. Badri yatim, MA, Sejarah peradapan islam. Hlm. 80-85
[4] W.  Montgomeri Watt, Kejayaan islam: Kajian kritis dari tokoh Orientalis, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990, Cetakan pertama, hlm. 165-166

0 komentar:

Label 2

Slider